Minggu, 17 Januari 2016

IBI Darmajaya menjalin kerjasama Internasional
Bandar Lampung-Upaya mempersiapkan mahasiswa dan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing ditengah era globalisasi, Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya terus berupaya memperkuat dan melebarkan kerjasama Internasional





1. IBI Darmajaya menjalin kerjasama Internasional dengan 9 perguruan tinggi di Tiongkok

Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE., MA dengan pimpinan 5 perguruan tinggi di Tiongkok pada acara Indonesia-China Partnership Workshop, di Nanjing Polytecnic Institute, Senin (03/08). Lima universitas tersebut yakni Jiangsu University, Nanjing Polytecnic Institute, Yang Zhou University, Soochow University, dan Nanjing University Information Science and Technology.

Sementara MoU dengan 4 perguruan tinggi lainnya telah lebih dahulu ditandatangani pada acara China-Asean Vocational Education Principal Summit yang berlangsung di Suzhou Tourism and Finance Institute, Suzhou, Tiongkok, Sabtu (01/08). Empat universitas tersebut yakni Wuxi Institute Of Technology, Nantong Vocational University, Jiangsu Jianzhu Institute, dan Nanjing College of Information Technology.
Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE., MA didampingi Kepala Kantor Urursan Hubungan Internasional, Rahmalia Syahputri mengungkapkan pada acara Internasional tersebut, IBI Darmajaya menjadi satu-satunya perguruan tinggi perwakilan Indonesia dari Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang hadir. Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE., MA juga sempat memberika sambutannya mewakili perguruan tinggi se Indonesia pada acara internasional di Nanjing tersebut.

“Alhamdulillah IBI Darmajaya telah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi ternama di Tiongkok baik dibidang akademik dan non akademik. Berkat kerjasama tersebut, terbuka kesempatan bagi mahasiswa, alumni, dan dosen Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya untuk mendapatkan beasiswa penuh pada program D3, S1, S2, dan S3 di universitas-universitas ternama di Tiongkok,” terangnya.

Dijelaskannya, perguruan tinggi dan pemerintah Tiongkok serta Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Open Learing Center (SEAMOLEC) selain menawarkan beasiswa full kepada mahasiswa D3 dan S1, untuk alumni dan dosen Darmajaya yang ingin mengambil S2 dan S3 juga akan diberikan uang saku. Bahkan untuk program tertentu diberikan asrama gratis yang fasilitasnya seperti apartemen mewah di Jakarta.

Bentuk kerjasama dengan 9 perguruan tinggi di Tiongkok tersebut selain pemberian beasiswa juga termasuk program internasional lainnya seperti join degree, student mobility, join research and publication, staff and lecture exchange, internship, art and culture, training, mandarin language dan sebagainya.

“Salah satu perguruan tinggi di Tiongkok juga akan mengirimkan tenaga pengajarnya untuk mengajar bahasa mandarin kepada mahasiswa di China Corner IBI Darmajaya. Semoga bentuk kerjasama ini dapat membuka kesempatan bagi Indonesia dan Tiongkok untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan guna menyiapkan pemimpin masa depan,” harapnya.

Seperti yang diketahui, pemerintah Tiongkok juga begitu serius membangun pendidikan yang berkualitas mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Kampus yang sangat besar, modern, sarana prasarana yang lengkap, ditunjang dengan tenaga pengajar yang berkualifikasi doktor dan professor. Sehingga sangat cocok untuk kegiatan proses  belajar mengajar.

“September ini, IBI Darmajaya akan memberangkatkan mahasiswa-mahasiswa berprestasi untuk sekolah di Wuxi Institute of Technology selama 3 tahun melalui program beasiswa. Program ini dapat juga diikuti oleh mahasiswa baru, untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi KUHI IBI Darmajaya. Tentu peluang untuk kuliah disana dan mendapatkan beasiswa menjadi kesempatan emas yang harus dimanfaatkan mahasiswa dengan sebaik mungkin,” pungkasnya.(*)

2.Darmajaya - UTEM Malaysia Sepakat menjalin Kerjasama



Untuk makin menguatkan posisi Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang layak diperhitungkan di tingkat internasional, IBI Darmajaya kembali mengajak universitas dari luar negeri  yaitu University Teknologi Malaka Malaysia (UTeM) untuk bekerjasama. Kerjasama tersebut tertuang dalam Memorandum of Agreement (MoA) yang merupakan tindaklanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tahun 2008 lalu. Dengan adanya kerjasama dengan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Malaysia ini maka dimungkinkan mahasiswa, dosen, dan karyawan yang ingin meningkatkan kompetensi dan kemampuan akademik dapat menuntut ilmu di UTeM Malaysia dengan biaya yang sangat terjangkau. Selain itu, kerjasama tersebut juga memungkinkan IBI Darmajaya dan UTeM Malaysia bekerjasama secara kelembagaan untuk meningkatkan kualitas kegiatan collaboration research, training, workshop, dan lain sebagainya.Penandatanganan MoU dilaksanakan kemarin  bertempat di Ruang rektor  IBI Darmajaya. Penandatanganan dihadiri oleh 5 delegasi dari Malaysia yaitu Prof. Dr. Ahmad Yusoff Bin Hasan, Vice Chancellor UteM, Datuk Profesor Dr. Mohd. Nor Bin Husen, Deputy Vice Chancellor (Bidang Akademik dan Pengantarbangsaan), Prof. Dr. Shahrin Bin Sahib Sahibuddin, Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTMK),  Prof. Dr. Nanna Suryana Herman, Direktor Of International Office UTeM, dan Puan Sharifah Nur Faridah bte Syed Abu Bakar, Principal Assistant Registra UTeM. Sementara itu dari IBI Darmajaya dihadiri oleh Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Alfian Husin, Hi Alfian Husin, SH, Rektor IBI Darmajaya, DR. Andi Desfiandi, SE, MA, Wakil Rektor I Darmajaya, RZ Abdul Aziz, ST, MT, Wakil Rektor II Darmajaya, Ary Meizary Alfian SE, MBA, dan Wakil Rektor III, Sriyanto, S.Kom. MM.Rektor IBI Darmajaya, Andi mengungkapkan, kerja sama itu akan dapat memberikan kesempatan para dosen maupun mahasiswa Darmajaya  untuk menempuh pendidikan di UTeM. Selain itu, dalam MoA juga membuka kesempatan diadakannya kerja sama di bidang penelitian. ’’Adanya kerja sama Darmajaya dan UTeM ini merupakan hal menarik dan bermanfaat. Karena  nantinya dapat diadakan pelatihan untuk para dosen, serta pertukaran mahasiswa. Selain itu  kerja sama bidang penelitian,’’ kata Rektor UteM, Ahmad Yusoff. Menurutnya  ada beberapa hal membuat UTeM tertarik. Di antaranya, Darmajaya yang terletak di Sumatera masih serumpun dengan Malaysia yang memiliki budaya hampir sama.  Selain itu sebagai Universitas ternama di Sumatera Bagian Selatan, Darmajaya memiliki kehangatan sikap dengan pihak luar, dan memiliki kekuatan yang memungkinkan diajak kerja sama.’’ UTeM memiliki beberapa kelebihan,  hingga saat ini UTeM merupakan perguruan tinggi negeri unggulan di Malaysia, yang memiliki keunggulan di bidang teknologi  oleh sebab itu kita tidak ragu lai memilih UTeM sebagai mitra kerjasama luar negeri. Kedepannya nanti melalui kerjasama ini, kita akan membuka kerjasama dengan Negara lainnya di Asia diantaranya Thailand, Brunei,  dan China. Dalam era globalisasi, kompentensi dan kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki oleh alumni tidaklah cukup. Tetapi juga dibutuhkan sertifikat dan ijazah yang diakreditasi oleh dunia internasional. Hal inilah yang mendasari mengapa kami melakukan kerjasama internasional dengan berbagai Universitas di dunia. Tahap awal kami telah melakukan kerjasama internasional diantaranya dengan beberapa perguruan tinggi di Malaysia, yaitu Higher Education Learning Philosofy (HELP) University College (HUC) Malaysia dan kini dengan University Technology Malaysia Malaka (UTeM),” terang Andi.(**)

3.IBI Darmajaya dan Duy Tan University Vietnam Teken MoU



Kerjasama internasional dibidang pendidikan terus dilakukan Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya sebagai upaya peningkatan mutu serta menyongsong ASEAN Community 2015.  Baru-baru ini IBI Darmajaya telah menyepakati kerjasama bidang akademik dengan Duy Tan University Vietnam.

Kesepakatan kerjasama tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman kerjasama yang ditandatangani Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, S.E.,M.A dan President Duy Tan University Vietnam, Prof. Le, Cong Co.

Kepala Urusan Hubungan Internasional Rahmalia Syahputri, S.Kom.,M.Eng.Sc  mengatakan kerjasama antara IBI Darmajaya dengan Duy Tan University Vietnam mencakup dua bidang, yakni bidang akademik dan non akademik. 

Bidang akademik, dijelaskan Rahmalia, terdiri dari kerjasama pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, proyek penelitian kolaboratif, simposium dan pertukaran informasi. “Sementara dibidang non akademik, kerjasama diwujudkan melalui pertukaran budaya, seni, dan sosial. Ini sudah diaplikasikan melalui passage to ASEAN (P2A). Kami telah mengunjungi Vietnam dalam rangka mempelajari budaya dan kesenian mereka. Ini penting untuk menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa” katanya, kemarin (21/1).

Lebih jauh dia menambahkan, kerjasama dibidang akademik, langkah kongkret yang akan dilakukan kedua perguruan tinggi dalam waktu dekat adalah pertukaran mahasiswa. Terkait hal ini, IBI Darmajaya rencananya akan mengirimkan beberapa mahasiswanya untuk study ke Vietnam.

Untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut, ditegaskan Rahmalia, tidaklah mudah. Beberapa aspek yang harus dikuasai mahasiswa, diantaranya yakni memiliki kemampuan akademik yang baik, menguasai Bahasa Inggris serta mempunyai keinginan kuat untuk memahami budaya.

“Proses seleksi untuk mendapatkan beasiswa ini cukup panjang, kami ingin mahasiswa yang mendapatkan kesempatan ini adalah mahasiswa yang benar-benar memiliki kemampuan dan kualitas. Ini karena tugas mereka bukan hanya belajar, tetapi juga berperan menjadi duta yang bisa mengenalkan IBI Darmajaya, Lampung dan Indonesia di kancah internasional   ” urainya.

Dia berharap beberapa kerjasama luar negeri yang telah terjalin, akan mampu mendorong IBI Darmajaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta mampu menciptakan lulusan-lulusan yang dapat berperan baik ditingkat lokal maupun internasional.

Harapan senada disampaikan Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, S.E.,M.A., Menurutnya dalam menghadapi globaliasasi, hal yang harus dilakukan, khususnya para pelaku pendidikan di Indonesia adalah dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing dipasar dunia.

 “Ini menjadi alasan kami untuk terus meningkatkan kerjasama internasional dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri. Visi kami adalah go international, karena kami ingin menciptakan lulusan-lulusan yang kompeten dan mempunyai daya saing” ucap Andi. 

4. IBI DARMAJAYA JALANI STUDENT MOBILITY DI RANGSIT UNIVERSITY THAILAND
Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya raih kesempatan emas ikuti kuliah satu semester di Rangsit University (RSU) Thailand. Rangsit University (RSU) yang berdiri pada tahun 1995 ini dikenal karena keunggulan akademik dan standar pengajaran internasional.
Perguruan tinggi tersebut telah terakreditasi penuh oleh Komisi Pendidikan Tinggi Pemerintah Thailand dan menempati kategori tertinggi dalam audit jaminan mutu yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan serta Kantor Standar Nasional Pendidikan dan Penilaian Mutu Thailand.
Rangsit university memiliki jumlah mahasiswa sekitar 30 ribuan orang dengan fasilitas ruang kuliah dan zona administrasi, perpustakaan dan pelayanan akademik, pusat kesehatan dan rumah sakit, ilmu pengetahuan dan teknologi zona, kelompok bangunan ilmu-ilmu sosial, pusat olahraga, dan zona support kampus.
Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, tiga mahasiswa IBI Darmajaya sangat beruntung bisa berkesempatan kuliah di RSU melalui program Student Mobility yang digulirkan IBI Darmajaya. Mereka yakni Syarip Hidayat, Ilfa Marifatin Nisa dan Ayu Waruli Chastelo serta ribuan mahasiswa asing lainnya menimba ilmu selama satu semester dari bulan Agustus hingga Desember.
Selama menjalani masa perkuliahan, mereka akan mengikuti beberapa mata kuliah sesuai dengan jurusan masing-masing, seperti jurusan manajemen mereka akan mempelajari manajemen operasi, aspek hukum bisnis dan dasar-dasar akuntansi. Sementara untuk jurusan Sistem Informasi, mahasiswa akan mempelajari basis data terdistribusi, data warehouse dan sistem informasi.
Kepala Urusan Hubungan Internasional IBI Darmajaya, Rahmalia Syahputri, mengatakan ini menjadi tahun pertama IBI Darmajaya mengirimkan mahasiswanya untuk program student mobility ke Thailand. Belajar langsung dari salah satu perguruan tinggi terbaik di Thailand, dia berharap ini akan bisa menjadi pengalaman yang berarti bagi mahasiswa, baik dalam bidang keilmuan, sosial maupun budaya.
“Rangsit University merupakan salah satu kampus terkemuka di Thailand, karenanya beruntung sekali kami bisa menjalin kerjasama dengan universitas ini dan mengirimkan mahasiswa untuk belajar langsung disana” katanya.
Dia juga berharap kepada mahasiswa untuk bisa memanfaatkan program student mobility sebaik mungkin. Terlebih, kata dia, Rangsit University, merupakan salah satu perguruan tinggi di Thailand yang fokus pada pengembangan teknologi, kewirausahaan, keuangan, dan manajemen. Hal ini tak jauh berbeda dengan IBI Darmajaya yang juga fokus dalam pengembangan teknologi dan bisnis.
“Adanya kesamaan ini, tentunya mahasiswa harus bisa memanfaatkan waktu selama perkuliahan dengan baik agar menambah khasanah pengetahuan dan ilmu sesuai dengan jurusan yang mereka ambil. ” paparnya. Tambahnya "selain student mobility, kami juga bekerjasama dalam bidang pertukaran dosen, penelitian bersama, dan pertukaran kebudayaan".
Sementara itu Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE.MA., menuturkan dalam rangka mengembangkan wawasan dan kemampuan mahasiswa secara global, IBI Darmajaya telah menjalin kerjasama internasional dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri, salah satunya Rangsit University.

“Kami memberikan banyak kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar keluar negeri. Diharapkan program kerjasama internasional bisa menjadi stimulus bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya sehingga tercipta lulusan yang berkualitas dan berdaya saing global” harapnya.

5. IBI Darmajaya menjalin hubungan Internasional dengan Kedutaan Besar Prancis



Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya kembali menjalin kerjasama dengan mitra untuk menyongsong globalisasi pendidikan 2015. Kali ini IBI Darmajaya menggandeng Kedutaan Besar Prancis dengan membuka “France Corner” atau Warung Prancis. Peresmian France Corner dilakukan oleh Rektor IBI Darmajaya Andi Desfiandi di Gedung Pascasarjana IBI Darmajaya, Kamis (16/1). 

Hadir dalam peresmian itu antara lain penanggung jawab kerjasama universitas dan sains Kedutaan Perancis, Marion Noirot, dan Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Alfian Husin, Hi. Alfian Husin, SH.

Dalam sambutannya Andi Desfiandi mengatakan kehadiran France Corner dapat menambah informasi kebudayaan dan segala tentang Perancis. Peresmian warung perancis merupakan bentuk implementasi upaya IBI Darmajaya dalam memberikan pelayanan prima kepada civitas akademika dan publik. 

“France Corner berfungsi sebagai pusat informasi mengenai budaya dan masyarakat Prancis. France Corner akan menjadi sumber informasi belajar budaya Prancis. Ini sebagai salah satu langkah nyata IBI Darmajaya dalam meningkatkan pergaulan di tingkat internasional. Sebagai pusat informasi, diharapkan  akan membangun sikap kooperatif dan saling memahami bagi kedua negara,” kata Andi.  

Beberapa informasi yang bisa diakses di Warung Prancis antara lain berkaitan dengan bahasa, budaya, pengetahuan, kuliah, dan beasiswa di Prancis. Pengunjung juga dapat mengakses DVD, kaset, buku-buku, film-film, kuliner, politik, fotografi, juga beragam informasi lainnya tentang Prancis. 

Andi mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang bervisi go international  IBI Darmajaya berusaha menjalin kerjasama dengan pihak lain di bidang pendidikan, penelitian, dan kebudayaan.

“Kami juga akan akan menyelenggarakan kursus bahasa Prancis yang mendatangkan native speaker asal Prancis hingga summer school," paparnya.

Sementara itu penanggung jawab Kerjasama Universitas dan Sains Kedutaan Perancis, Morion Noirot, pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada IBI Darmajaya yang telah bersedia menjalin kerjasama pendidikan dengan Prancis. Menurutnya ini menjadi salah satu bukti kemajuan bagi Indonesia dan Prancis dalam pertukaran budaya. 
“Ini merupakan salah satu langkah dan upaya untuk pertukaran budaya Prancis dan Indonesa,” kata dia. 
Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya kembali menjalin kerjasama dengan mitra untuk menyongsong globalisasi pendidikan 2015. Kali ini IBI Darmajaya menggandeng Kedutaan Besar Prancis dengan membuka “France Corner” atau Warung Prancis. Peresmian France Corner dilakukan oleh Rektor IBI Darmajaya Andi Desfiandi di Gedung Pascasarjana IBI Darmajaya, Kamis (16/1). 

Hadir dalam peresmian itu antara lain penanggung jawab kerjasama universitas dan sains Kedutaan Perancis, Marion Noirot, dan Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Alfian Husin, Hi. Alfian Husin, SH.

Dalam sambutannya Andi Desfiandi mengatakan kehadiran France Corner dapat menambah informasi kebudayaan dan segala tentang Perancis. Peresmian warung perancis merupakan bentuk implementasi upaya IBI Darmajaya dalam memberikan pelayanan prima kepada civitas akademika dan publik. 

“France Corner berfungsi sebagai pusat informasi mengenai budaya dan masyarakat Prancis. France Corner akan menjadi sumber informasi belajar budaya Prancis. Ini sebagai salah satu langkah nyata IBI Darmajaya dalam meningkatkan pergaulan di tingkat internasional. Sebagai pusat informasi, diharapkan  akan membangun sikap kooperatif dan saling memahami bagi kedua negara,” kata Andi.  

Beberapa informasi yang bisa diakses di Warung Prancis antara lain berkaitan dengan bahasa, budaya, pengetahuan, kuliah, dan beasiswa di Prancis. Pengunjung juga dapat mengakses DVD, kaset, buku-buku, film-film, kuliner, politik, fotografi, juga beragam informasi lainnya tentang Prancis. 

Andi mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang bervisi go international  IBI Darmajaya berusaha menjalin kerjasama dengan pihak lain di bidang pendidikan, penelitian, dan kebudayaan.

“Kami juga akan akan menyelenggarakan kursus bahasa Prancis yang mendatangkan native speaker asal Prancis hingga summer school," paparnya.

Sementara itu penanggung jawab Kerjasama Universitas dan Sains Kedutaan Perancis, Morion Noirot, pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada IBI Darmajaya yang telah bersedia menjalin kerjasama pendidikan dengan Prancis. Menurutnya ini menjadi salah satu bukti kemajuan bagi Indonesia dan Prancis dalam pertukaran budaya. 
“Ini merupakan salah satu langkah dan upaya untuk pertukaran budaya Prancis dan Indonesa,” kata dia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar