Bandar Lampung-Upaya mempersiapkan mahasiswa dan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing ditengah era globalisasi, Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya terus berupaya memperkuat dan melebarkan kerjasama Internasional
1. IBI Darmajaya menjalin kerjasama Internasional dengan 9 perguruan tinggi di Tiongkok
Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE., MA dengan pimpinan 5 perguruan tinggi di Tiongkok pada acara Indonesia-China Partnership Workshop, di Nanjing Polytecnic Institute, Senin (03/08). Lima universitas tersebut yakni Jiangsu University, Nanjing Polytecnic Institute, Yang Zhou University, Soochow University, dan Nanjing University Information Science and Technology.
Sementara MoU dengan 4 perguruan tinggi lainnya telah lebih dahulu ditandatangani pada acara China-Asean Vocational Education Principal Summit yang berlangsung di Suzhou Tourism and Finance Institute, Suzhou, Tiongkok, Sabtu (01/08). Empat universitas tersebut yakni Wuxi Institute Of Technology, Nantong Vocational University, Jiangsu Jianzhu Institute, dan Nanjing College of Information Technology.
Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE., MA didampingi Kepala
Kantor Urursan Hubungan Internasional, Rahmalia Syahputri mengungkapkan
pada acara Internasional tersebut, IBI Darmajaya menjadi satu-satunya
perguruan tinggi perwakilan Indonesia dari Sumatera bagian selatan
(Sumbagsel) yang hadir. Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE.,
MA juga sempat memberika sambutannya mewakili perguruan tinggi se
Indonesia pada acara internasional di Nanjing tersebut.
“Alhamdulillah IBI Darmajaya telah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi ternama di Tiongkok baik dibidang akademik dan non akademik. Berkat kerjasama tersebut, terbuka kesempatan bagi mahasiswa, alumni, dan dosen Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya untuk mendapatkan beasiswa penuh pada program D3, S1, S2, dan S3 di universitas-universitas ternama di Tiongkok,” terangnya.
Dijelaskannya, perguruan tinggi dan pemerintah Tiongkok serta Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Open Learing Center (SEAMOLEC) selain menawarkan beasiswa full kepada mahasiswa D3 dan S1, untuk alumni dan dosen Darmajaya yang ingin mengambil S2 dan S3 juga akan diberikan uang saku. Bahkan untuk program tertentu diberikan asrama gratis yang fasilitasnya seperti apartemen mewah di Jakarta.
Bentuk kerjasama dengan 9 perguruan tinggi di Tiongkok tersebut selain pemberian beasiswa juga termasuk program internasional lainnya seperti join degree, student mobility, join research and publication, staff and lecture exchange, internship, art and culture, training, mandarin language dan sebagainya.
“Salah satu perguruan tinggi di Tiongkok juga akan mengirimkan tenaga pengajarnya untuk mengajar bahasa mandarin kepada mahasiswa di China Corner IBI Darmajaya. Semoga bentuk kerjasama ini dapat membuka kesempatan bagi Indonesia dan Tiongkok untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan guna menyiapkan pemimpin masa depan,” harapnya.
Seperti yang diketahui, pemerintah Tiongkok juga begitu serius membangun pendidikan yang berkualitas mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Kampus yang sangat besar, modern, sarana prasarana yang lengkap, ditunjang dengan tenaga pengajar yang berkualifikasi doktor dan professor. Sehingga sangat cocok untuk kegiatan proses belajar mengajar.
“September ini, IBI Darmajaya akan memberangkatkan mahasiswa-mahasiswa berprestasi untuk sekolah di Wuxi Institute of Technology selama 3 tahun melalui program beasiswa. Program ini dapat juga diikuti oleh mahasiswa baru, untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi KUHI IBI Darmajaya. Tentu peluang untuk kuliah disana dan mendapatkan beasiswa menjadi kesempatan emas yang harus dimanfaatkan mahasiswa dengan sebaik mungkin,” pungkasnya.(*)
2.Darmajaya - UTEM Malaysia Sepakat menjalin Kerjasama
Untuk makin menguatkan posisi Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang layak diperhitungkan di tingkat internasional, IBI Darmajaya kembali mengajak universitas dari luar negeri yaitu University Teknologi Malaka Malaysia (UTeM) untuk bekerjasama. Kerjasama tersebut tertuang dalam Memorandum of Agreement (MoA) yang merupakan tindaklanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tahun 2008 lalu. Dengan adanya kerjasama dengan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Malaysia ini maka dimungkinkan mahasiswa, dosen, dan karyawan yang ingin meningkatkan kompetensi dan kemampuan akademik dapat menuntut ilmu di UTeM Malaysia dengan biaya yang sangat terjangkau. Selain itu, kerjasama tersebut juga memungkinkan IBI Darmajaya dan UTeM Malaysia bekerjasama secara kelembagaan untuk meningkatkan kualitas kegiatan collaboration research, training, workshop, dan lain sebagainya.Penandatanganan MoU dilaksanakan kemarin bertempat di Ruang rektor IBI Darmajaya. Penandatanganan dihadiri oleh 5 delegasi dari Malaysia yaitu Prof. Dr. Ahmad Yusoff Bin Hasan, Vice Chancellor UteM, Datuk Profesor Dr. Mohd. Nor Bin Husen, Deputy Vice Chancellor (Bidang Akademik dan Pengantarbangsaan), Prof. Dr. Shahrin Bin Sahib Sahibuddin, Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTMK), Prof. Dr. Nanna Suryana Herman, Direktor Of International Office UTeM, dan Puan Sharifah Nur Faridah bte Syed Abu Bakar, Principal Assistant Registra UTeM. Sementara itu dari IBI Darmajaya dihadiri oleh Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Alfian Husin, Hi Alfian Husin, SH, Rektor IBI Darmajaya, DR. Andi Desfiandi, SE, MA, Wakil Rektor I Darmajaya, RZ Abdul Aziz, ST, MT, Wakil Rektor II Darmajaya, Ary Meizary Alfian SE, MBA, dan Wakil Rektor III, Sriyanto, S.Kom. MM.Rektor IBI Darmajaya, Andi mengungkapkan, kerja sama itu akan dapat memberikan kesempatan para dosen maupun mahasiswa Darmajaya untuk menempuh pendidikan di UTeM. Selain itu, dalam MoA juga membuka kesempatan diadakannya kerja sama di bidang penelitian. ’’Adanya kerja sama Darmajaya dan UTeM ini merupakan hal menarik dan bermanfaat. Karena nantinya dapat diadakan pelatihan untuk para dosen, serta pertukaran mahasiswa. Selain itu kerja sama bidang penelitian,’’ kata Rektor UteM, Ahmad Yusoff. Menurutnya ada beberapa hal membuat UTeM tertarik. Di antaranya, Darmajaya yang terletak di Sumatera masih serumpun dengan Malaysia yang memiliki budaya hampir sama. Selain itu sebagai Universitas ternama di Sumatera Bagian Selatan, Darmajaya memiliki kehangatan sikap dengan pihak luar, dan memiliki kekuatan yang memungkinkan diajak kerja sama.’’ UTeM memiliki beberapa kelebihan, hingga saat ini UTeM merupakan perguruan tinggi negeri unggulan di Malaysia, yang memiliki keunggulan di bidang teknologi oleh sebab itu kita tidak ragu lai memilih UTeM sebagai mitra kerjasama luar negeri. Kedepannya nanti melalui kerjasama ini, kita akan membuka kerjasama dengan Negara lainnya di Asia diantaranya Thailand, Brunei, dan China. Dalam era globalisasi, kompentensi dan kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki oleh alumni tidaklah cukup. Tetapi juga dibutuhkan sertifikat dan ijazah yang diakreditasi oleh dunia internasional. Hal inilah yang mendasari mengapa kami melakukan kerjasama internasional dengan berbagai Universitas di dunia. Tahap awal kami telah melakukan kerjasama internasional diantaranya dengan beberapa perguruan tinggi di Malaysia, yaitu Higher Education Learning Philosofy (HELP) University College (HUC) Malaysia dan kini dengan University Technology Malaysia Malaka (UTeM),” terang Andi.(**)
3.IBI Darmajaya dan Duy Tan University Vietnam Teken MoU
“Alhamdulillah IBI Darmajaya telah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi ternama di Tiongkok baik dibidang akademik dan non akademik. Berkat kerjasama tersebut, terbuka kesempatan bagi mahasiswa, alumni, dan dosen Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya untuk mendapatkan beasiswa penuh pada program D3, S1, S2, dan S3 di universitas-universitas ternama di Tiongkok,” terangnya.
Dijelaskannya, perguruan tinggi dan pemerintah Tiongkok serta Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Open Learing Center (SEAMOLEC) selain menawarkan beasiswa full kepada mahasiswa D3 dan S1, untuk alumni dan dosen Darmajaya yang ingin mengambil S2 dan S3 juga akan diberikan uang saku. Bahkan untuk program tertentu diberikan asrama gratis yang fasilitasnya seperti apartemen mewah di Jakarta.
Bentuk kerjasama dengan 9 perguruan tinggi di Tiongkok tersebut selain pemberian beasiswa juga termasuk program internasional lainnya seperti join degree, student mobility, join research and publication, staff and lecture exchange, internship, art and culture, training, mandarin language dan sebagainya.
“Salah satu perguruan tinggi di Tiongkok juga akan mengirimkan tenaga pengajarnya untuk mengajar bahasa mandarin kepada mahasiswa di China Corner IBI Darmajaya. Semoga bentuk kerjasama ini dapat membuka kesempatan bagi Indonesia dan Tiongkok untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan guna menyiapkan pemimpin masa depan,” harapnya.
Seperti yang diketahui, pemerintah Tiongkok juga begitu serius membangun pendidikan yang berkualitas mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Kampus yang sangat besar, modern, sarana prasarana yang lengkap, ditunjang dengan tenaga pengajar yang berkualifikasi doktor dan professor. Sehingga sangat cocok untuk kegiatan proses belajar mengajar.
“September ini, IBI Darmajaya akan memberangkatkan mahasiswa-mahasiswa berprestasi untuk sekolah di Wuxi Institute of Technology selama 3 tahun melalui program beasiswa. Program ini dapat juga diikuti oleh mahasiswa baru, untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi KUHI IBI Darmajaya. Tentu peluang untuk kuliah disana dan mendapatkan beasiswa menjadi kesempatan emas yang harus dimanfaatkan mahasiswa dengan sebaik mungkin,” pungkasnya.(*)
2.Darmajaya - UTEM Malaysia Sepakat menjalin Kerjasama
Untuk makin menguatkan posisi Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang layak diperhitungkan di tingkat internasional, IBI Darmajaya kembali mengajak universitas dari luar negeri yaitu University Teknologi Malaka Malaysia (UTeM) untuk bekerjasama. Kerjasama tersebut tertuang dalam Memorandum of Agreement (MoA) yang merupakan tindaklanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tahun 2008 lalu. Dengan adanya kerjasama dengan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Malaysia ini maka dimungkinkan mahasiswa, dosen, dan karyawan yang ingin meningkatkan kompetensi dan kemampuan akademik dapat menuntut ilmu di UTeM Malaysia dengan biaya yang sangat terjangkau. Selain itu, kerjasama tersebut juga memungkinkan IBI Darmajaya dan UTeM Malaysia bekerjasama secara kelembagaan untuk meningkatkan kualitas kegiatan collaboration research, training, workshop, dan lain sebagainya.Penandatanganan MoU dilaksanakan kemarin bertempat di Ruang rektor IBI Darmajaya. Penandatanganan dihadiri oleh 5 delegasi dari Malaysia yaitu Prof. Dr. Ahmad Yusoff Bin Hasan, Vice Chancellor UteM, Datuk Profesor Dr. Mohd. Nor Bin Husen, Deputy Vice Chancellor (Bidang Akademik dan Pengantarbangsaan), Prof. Dr. Shahrin Bin Sahib Sahibuddin, Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTMK), Prof. Dr. Nanna Suryana Herman, Direktor Of International Office UTeM, dan Puan Sharifah Nur Faridah bte Syed Abu Bakar, Principal Assistant Registra UTeM. Sementara itu dari IBI Darmajaya dihadiri oleh Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Alfian Husin, Hi Alfian Husin, SH, Rektor IBI Darmajaya, DR. Andi Desfiandi, SE, MA, Wakil Rektor I Darmajaya, RZ Abdul Aziz, ST, MT, Wakil Rektor II Darmajaya, Ary Meizary Alfian SE, MBA, dan Wakil Rektor III, Sriyanto, S.Kom. MM.Rektor IBI Darmajaya, Andi mengungkapkan, kerja sama itu akan dapat memberikan kesempatan para dosen maupun mahasiswa Darmajaya untuk menempuh pendidikan di UTeM. Selain itu, dalam MoA juga membuka kesempatan diadakannya kerja sama di bidang penelitian. ’’Adanya kerja sama Darmajaya dan UTeM ini merupakan hal menarik dan bermanfaat. Karena nantinya dapat diadakan pelatihan untuk para dosen, serta pertukaran mahasiswa. Selain itu kerja sama bidang penelitian,’’ kata Rektor UteM, Ahmad Yusoff. Menurutnya ada beberapa hal membuat UTeM tertarik. Di antaranya, Darmajaya yang terletak di Sumatera masih serumpun dengan Malaysia yang memiliki budaya hampir sama. Selain itu sebagai Universitas ternama di Sumatera Bagian Selatan, Darmajaya memiliki kehangatan sikap dengan pihak luar, dan memiliki kekuatan yang memungkinkan diajak kerja sama.’’ UTeM memiliki beberapa kelebihan, hingga saat ini UTeM merupakan perguruan tinggi negeri unggulan di Malaysia, yang memiliki keunggulan di bidang teknologi oleh sebab itu kita tidak ragu lai memilih UTeM sebagai mitra kerjasama luar negeri. Kedepannya nanti melalui kerjasama ini, kita akan membuka kerjasama dengan Negara lainnya di Asia diantaranya Thailand, Brunei, dan China. Dalam era globalisasi, kompentensi dan kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki oleh alumni tidaklah cukup. Tetapi juga dibutuhkan sertifikat dan ijazah yang diakreditasi oleh dunia internasional. Hal inilah yang mendasari mengapa kami melakukan kerjasama internasional dengan berbagai Universitas di dunia. Tahap awal kami telah melakukan kerjasama internasional diantaranya dengan beberapa perguruan tinggi di Malaysia, yaitu Higher Education Learning Philosofy (HELP) University College (HUC) Malaysia dan kini dengan University Technology Malaysia Malaka (UTeM),” terang Andi.(**)
3.IBI Darmajaya dan Duy Tan University Vietnam Teken MoU
Kerjasama
internasional dibidang pendidikan terus dilakukan Informatics and
Business Institute (IBI) Darmajaya sebagai upaya peningkatan mutu serta
menyongsong ASEAN Community 2015. Baru-baru ini IBI Darmajaya telah
menyepakati kerjasama bidang akademik dengan Duy Tan University Vietnam.
Kesepakatan kerjasama tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman kerjasama yang ditandatangani Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, S.E.,M.A dan President Duy Tan University Vietnam, Prof. Le, Cong Co.
Kepala Urusan Hubungan Internasional Rahmalia Syahputri, S.Kom.,M.Eng.Sc mengatakan kerjasama antara IBI Darmajaya dengan Duy Tan University Vietnam mencakup dua bidang, yakni bidang akademik dan non akademik.
Bidang
akademik, dijelaskan Rahmalia, terdiri dari kerjasama pertukaran dosen,
pertukaran mahasiswa, proyek penelitian kolaboratif, simposium dan
pertukaran informasi. “Sementara dibidang non akademik, kerjasama
diwujudkan melalui pertukaran budaya, seni, dan sosial. Ini sudah
diaplikasikan melalui passage to ASEAN (P2A). Kami telah mengunjungi
Vietnam dalam rangka mempelajari budaya dan kesenian mereka. Ini penting
untuk menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa” katanya, kemarin
(21/1).
Lebih jauh dia menambahkan, kerjasama dibidang akademik, langkah kongkret yang akan dilakukan kedua perguruan tinggi dalam waktu dekat adalah pertukaran mahasiswa. Terkait hal ini, IBI Darmajaya rencananya akan mengirimkan beberapa mahasiswanya untuk study ke Vietnam.
Untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut, ditegaskan Rahmalia, tidaklah mudah. Beberapa aspek yang harus dikuasai mahasiswa, diantaranya yakni memiliki kemampuan akademik yang baik, menguasai Bahasa Inggris serta mempunyai keinginan kuat untuk memahami budaya.
“Proses seleksi untuk mendapatkan beasiswa ini cukup panjang, kami ingin mahasiswa yang mendapatkan kesempatan ini adalah mahasiswa yang benar-benar memiliki kemampuan dan kualitas. Ini karena tugas mereka bukan hanya belajar, tetapi juga berperan menjadi duta yang bisa mengenalkan IBI Darmajaya, Lampung dan Indonesia di kancah internasional ” urainya.
Dia berharap beberapa kerjasama luar negeri yang telah terjalin, akan mampu mendorong IBI Darmajaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta mampu menciptakan lulusan-lulusan yang dapat berperan baik ditingkat lokal maupun internasional.
Harapan senada disampaikan Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, S.E.,M.A., Menurutnya dalam menghadapi globaliasasi, hal yang harus dilakukan, khususnya para pelaku pendidikan di Indonesia adalah dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing dipasar dunia.
“Ini menjadi alasan kami untuk terus meningkatkan kerjasama internasional dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri. Visi kami adalah go international, karena kami ingin menciptakan lulusan-lulusan yang kompeten dan mempunyai daya saing” ucap Andi.
Lebih jauh dia menambahkan, kerjasama dibidang akademik, langkah kongkret yang akan dilakukan kedua perguruan tinggi dalam waktu dekat adalah pertukaran mahasiswa. Terkait hal ini, IBI Darmajaya rencananya akan mengirimkan beberapa mahasiswanya untuk study ke Vietnam.
Untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut, ditegaskan Rahmalia, tidaklah mudah. Beberapa aspek yang harus dikuasai mahasiswa, diantaranya yakni memiliki kemampuan akademik yang baik, menguasai Bahasa Inggris serta mempunyai keinginan kuat untuk memahami budaya.
“Proses seleksi untuk mendapatkan beasiswa ini cukup panjang, kami ingin mahasiswa yang mendapatkan kesempatan ini adalah mahasiswa yang benar-benar memiliki kemampuan dan kualitas. Ini karena tugas mereka bukan hanya belajar, tetapi juga berperan menjadi duta yang bisa mengenalkan IBI Darmajaya, Lampung dan Indonesia di kancah internasional ” urainya.
Dia berharap beberapa kerjasama luar negeri yang telah terjalin, akan mampu mendorong IBI Darmajaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta mampu menciptakan lulusan-lulusan yang dapat berperan baik ditingkat lokal maupun internasional.
Harapan senada disampaikan Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, S.E.,M.A., Menurutnya dalam menghadapi globaliasasi, hal yang harus dilakukan, khususnya para pelaku pendidikan di Indonesia adalah dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing dipasar dunia.
“Ini menjadi alasan kami untuk terus meningkatkan kerjasama internasional dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri. Visi kami adalah go international, karena kami ingin menciptakan lulusan-lulusan yang kompeten dan mempunyai daya saing” ucap Andi.
4. IBI DARMAJAYA JALANI STUDENT MOBILITY DI RANGSIT UNIVERSITY THAILAND
Mahasiswa
Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya raih kesempatan emas
ikuti kuliah satu semester di Rangsit University (RSU) Thailand. Rangsit
University (RSU) yang berdiri pada tahun 1995 ini dikenal karena
keunggulan akademik dan standar pengajaran internasional.
Perguruan
tinggi tersebut telah terakreditasi penuh oleh Komisi Pendidikan Tinggi
Pemerintah Thailand dan menempati kategori tertinggi dalam audit
jaminan mutu yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan serta Kantor
Standar Nasional Pendidikan dan Penilaian Mutu Thailand.
Rangsit
university memiliki jumlah mahasiswa sekitar 30 ribuan orang dengan
fasilitas ruang kuliah dan zona administrasi, perpustakaan dan pelayanan
akademik, pusat kesehatan dan rumah sakit, ilmu pengetahuan dan
teknologi zona, kelompok bangunan ilmu-ilmu sosial, pusat olahraga, dan
zona support kampus.
Dengan
segala keunggulan yang ditawarkan, tiga mahasiswa IBI Darmajaya sangat
beruntung bisa berkesempatan kuliah di RSU melalui program Student
Mobility yang digulirkan IBI Darmajaya. Mereka yakni Syarip Hidayat,
Ilfa Marifatin Nisa dan Ayu Waruli Chastelo serta ribuan mahasiswa asing
lainnya menimba ilmu selama satu semester dari bulan Agustus hingga
Desember.
Selama
menjalani masa perkuliahan, mereka akan mengikuti beberapa mata kuliah
sesuai dengan jurusan masing-masing, seperti jurusan manajemen mereka
akan mempelajari manajemen operasi, aspek hukum bisnis dan dasar-dasar
akuntansi. Sementara untuk jurusan Sistem Informasi, mahasiswa akan
mempelajari basis data terdistribusi, data warehouse dan sistem
informasi.
Kepala
Urusan Hubungan Internasional IBI Darmajaya, Rahmalia Syahputri,
mengatakan ini menjadi tahun pertama IBI Darmajaya mengirimkan
mahasiswanya untuk program student mobility ke Thailand. Belajar
langsung dari salah satu perguruan tinggi terbaik di Thailand, dia
berharap ini akan bisa menjadi pengalaman yang berarti bagi mahasiswa,
baik dalam bidang keilmuan, sosial maupun budaya.
“Rangsit
University merupakan salah satu kampus terkemuka di Thailand, karenanya
beruntung sekali kami bisa menjalin kerjasama dengan universitas ini
dan mengirimkan mahasiswa untuk belajar langsung disana” katanya.
Dia
juga berharap kepada mahasiswa untuk bisa memanfaatkan program student
mobility sebaik mungkin. Terlebih, kata dia, Rangsit University,
merupakan salah satu perguruan tinggi di Thailand yang fokus pada
pengembangan teknologi, kewirausahaan, keuangan, dan manajemen. Hal ini
tak jauh berbeda dengan IBI Darmajaya yang juga fokus dalam pengembangan
teknologi dan bisnis.
“Adanya
kesamaan ini, tentunya mahasiswa harus bisa memanfaatkan waktu selama
perkuliahan dengan baik agar menambah khasanah pengetahuan dan ilmu
sesuai dengan jurusan yang mereka ambil. ” paparnya. Tambahnya "selain
student mobility, kami juga bekerjasama dalam bidang pertukaran dosen,
penelitian bersama, dan pertukaran kebudayaan".
Sementara
itu Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE.MA., menuturkan dalam
rangka mengembangkan wawasan dan kemampuan mahasiswa secara global, IBI
Darmajaya telah menjalin kerjasama internasional dengan beberapa
perguruan tinggi luar negeri, salah satunya Rangsit University.
“Kami
memberikan banyak kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar keluar
negeri. Diharapkan program kerjasama internasional bisa menjadi stimulus
bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya sehingga tercipta lulusan
yang berkualitas dan berdaya saing global” harapnya.
5. IBI Darmajaya menjalin hubungan Internasional dengan Kedutaan Besar Prancis
Institut
Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya kembali menjalin kerjasama
dengan mitra untuk menyongsong globalisasi pendidikan 2015. Kali ini IBI
Darmajaya menggandeng Kedutaan Besar Prancis dengan membuka “France
Corner” atau Warung Prancis. Peresmian France Corner dilakukan oleh
Rektor IBI Darmajaya Andi Desfiandi di Gedung Pascasarjana IBI
Darmajaya, Kamis (16/1).
Hadir dalam peresmian itu antara lain penanggung jawab kerjasama universitas dan sains Kedutaan Perancis, Marion Noirot, dan Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Alfian Husin, Hi. Alfian Husin, SH.
Dalam sambutannya Andi Desfiandi mengatakan kehadiran France Corner dapat menambah informasi kebudayaan dan segala tentang Perancis. Peresmian warung perancis merupakan bentuk implementasi upaya IBI Darmajaya dalam memberikan pelayanan prima kepada civitas akademika dan publik.
“France Corner berfungsi sebagai pusat informasi mengenai budaya dan masyarakat Prancis. France Corner akan menjadi sumber informasi belajar budaya Prancis. Ini sebagai salah satu langkah nyata IBI Darmajaya dalam meningkatkan pergaulan di tingkat internasional. Sebagai pusat informasi, diharapkan akan membangun sikap kooperatif dan saling memahami bagi kedua negara,” kata Andi.
Beberapa informasi yang bisa diakses di Warung Prancis antara lain berkaitan dengan bahasa, budaya, pengetahuan, kuliah, dan beasiswa di Prancis. Pengunjung juga dapat mengakses DVD, kaset, buku-buku, film-film, kuliner, politik, fotografi, juga beragam informasi lainnya tentang Prancis.
Andi mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang bervisi go international IBI Darmajaya berusaha menjalin kerjasama dengan pihak lain di bidang pendidikan, penelitian, dan kebudayaan.
“Kami juga akan akan menyelenggarakan kursus bahasa Prancis yang mendatangkan native speaker asal Prancis hingga summer school," paparnya.
Sementara itu penanggung jawab Kerjasama Universitas dan Sains Kedutaan Perancis, Morion Noirot, pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada IBI Darmajaya yang telah bersedia menjalin kerjasama pendidikan dengan Prancis. Menurutnya ini menjadi salah satu bukti kemajuan bagi Indonesia dan Prancis dalam pertukaran budaya.
“Ini merupakan salah satu langkah dan upaya untuk pertukaran budaya Prancis dan Indonesa,” kata dia.
Institut
Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya kembali menjalin kerjasama
dengan mitra untuk menyongsong globalisasi pendidikan 2015. Kali ini IBI
Darmajaya menggandeng Kedutaan Besar Prancis dengan membuka “France
Corner” atau Warung Prancis. Peresmian France Corner dilakukan oleh
Rektor IBI Darmajaya Andi Desfiandi di Gedung Pascasarjana IBI
Darmajaya, Kamis (16/1).
Hadir dalam peresmian itu antara lain penanggung jawab kerjasama universitas dan sains Kedutaan Perancis, Marion Noirot, dan Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Alfian Husin, Hi. Alfian Husin, SH.
Dalam sambutannya Andi Desfiandi mengatakan kehadiran France Corner dapat menambah informasi kebudayaan dan segala tentang Perancis. Peresmian warung perancis merupakan bentuk implementasi upaya IBI Darmajaya dalam memberikan pelayanan prima kepada civitas akademika dan publik.
“France Corner berfungsi sebagai pusat informasi mengenai budaya dan masyarakat Prancis. France Corner akan menjadi sumber informasi belajar budaya Prancis. Ini sebagai salah satu langkah nyata IBI Darmajaya dalam meningkatkan pergaulan di tingkat internasional. Sebagai pusat informasi, diharapkan akan membangun sikap kooperatif dan saling memahami bagi kedua negara,” kata Andi.
Beberapa informasi yang bisa diakses di Warung Prancis antara lain berkaitan dengan bahasa, budaya, pengetahuan, kuliah, dan beasiswa di Prancis. Pengunjung juga dapat mengakses DVD, kaset, buku-buku, film-film, kuliner, politik, fotografi, juga beragam informasi lainnya tentang Prancis.
Andi mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang bervisi go international IBI Darmajaya berusaha menjalin kerjasama dengan pihak lain di bidang pendidikan, penelitian, dan kebudayaan.
“Kami juga akan akan menyelenggarakan kursus bahasa Prancis yang mendatangkan native speaker asal Prancis hingga summer school," paparnya.
Sementara itu penanggung jawab Kerjasama Universitas dan Sains Kedutaan Perancis, Morion Noirot, pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada IBI Darmajaya yang telah bersedia menjalin kerjasama pendidikan dengan Prancis. Menurutnya ini menjadi salah satu bukti kemajuan bagi Indonesia dan Prancis dalam pertukaran budaya.
“Ini merupakan salah satu langkah dan upaya untuk pertukaran budaya Prancis dan Indonesa,” kata dia.
Hadir dalam peresmian itu antara lain penanggung jawab kerjasama universitas dan sains Kedutaan Perancis, Marion Noirot, dan Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Alfian Husin, Hi. Alfian Husin, SH.
Dalam sambutannya Andi Desfiandi mengatakan kehadiran France Corner dapat menambah informasi kebudayaan dan segala tentang Perancis. Peresmian warung perancis merupakan bentuk implementasi upaya IBI Darmajaya dalam memberikan pelayanan prima kepada civitas akademika dan publik.
“France Corner berfungsi sebagai pusat informasi mengenai budaya dan masyarakat Prancis. France Corner akan menjadi sumber informasi belajar budaya Prancis. Ini sebagai salah satu langkah nyata IBI Darmajaya dalam meningkatkan pergaulan di tingkat internasional. Sebagai pusat informasi, diharapkan akan membangun sikap kooperatif dan saling memahami bagi kedua negara,” kata Andi.
Beberapa informasi yang bisa diakses di Warung Prancis antara lain berkaitan dengan bahasa, budaya, pengetahuan, kuliah, dan beasiswa di Prancis. Pengunjung juga dapat mengakses DVD, kaset, buku-buku, film-film, kuliner, politik, fotografi, juga beragam informasi lainnya tentang Prancis.
Andi mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang bervisi go international IBI Darmajaya berusaha menjalin kerjasama dengan pihak lain di bidang pendidikan, penelitian, dan kebudayaan.
“Kami juga akan akan menyelenggarakan kursus bahasa Prancis yang mendatangkan native speaker asal Prancis hingga summer school," paparnya.
Sementara itu penanggung jawab Kerjasama Universitas dan Sains Kedutaan Perancis, Morion Noirot, pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada IBI Darmajaya yang telah bersedia menjalin kerjasama pendidikan dengan Prancis. Menurutnya ini menjadi salah satu bukti kemajuan bagi Indonesia dan Prancis dalam pertukaran budaya.
“Ini merupakan salah satu langkah dan upaya untuk pertukaran budaya Prancis dan Indonesa,” kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar